Ankara - Otoritas Israel membayar kompensasi sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 260 miliar kepada Turki. Kompensasi ini terkait penyerbuan kapal kemanusiaan Freedom Flotila yang berlayar ke Gaza tahun 2010 lalu.
Dituturkan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Turki yang enggan disebut namanya kepada AFP, Sabtu (1/10/2016), bahwa kompensasi itu telah ditransfer ke rekening milik Kementerian Kehakiman Turki.
Pejabat ini menyebut, kompensasi ini merupakan bagian dari kesepakatan kedua negara untuk menormalisasi hubungan yang retak selama 6 tahun terakhir. Sekitar tiga bulan lalu, otoritas Turki dan Israel menandatangani kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik kedua negara.
Pada tahun 2010 lalu, militer Israel menyerbu kapal Freedom Flotila yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Sedikitnya 10 warga Turki tewas dalam penyerbuan yang memicu kecaman internasional itu.
Kompensasi dari Israel itu akan disalurkan pemerintah Turki kepada keluarga korban penyerbuan Freedom Flotila. Pembayaran kompensasi merupakan salah satu dari tiga permintaan penting dari Turki dalam memulihkan hubungan dengan Israel.
Satu permintaan penting lainnya adalah permintaan maaf secara resmi serta memperingan blokade di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Meskipun blokade masih diberlakukan, Turki mampu menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina melalui pelabuhan Israel di bawah kesepakatan itu.
Permintaan penting yang terakhir adalah pertukaran duta besar (dubes). Saat hubungan diplomatik Turki-Israel memburuk 6 tahun lalu, kedua negara sama-sama menarik dubesnya. Pejabat Turki menyebut, Dubes Turki untuk Israel akan segera ditunjuk.
Saat mantan Presiden Israel Shimon Peres meninggal dunia dan dimakamkan pada Jumat (30/9), otoritas Turki tidak merilis pernyataan resmi. Namun Wakil Menteri Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioglu, menghadiri pemakaman Peres di Israel.
Sumber : www.detik.com
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar