Trump Undang Saudara Tiri Obama dan Ibu Korban Serangan Benghazi dalam Debat - Berita Terupdate & Berimbang

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 19 Oktober 2016

Trump Undang Saudara Tiri Obama dan Ibu Korban Serangan Benghazi dalam Debat

Trump Undang Saudara Tiri Obama dan Ibu Korban Serangan Benghazi dalam Debat

Alnomeganews.com, Las Vegas - Debat capres Amerika Serikat (AS) ketiga dan terakhir akan digelar di Las Vegas, AS. Baik Donald Trump maupun Hillary Clinton memiliki tamu masing-masing yang mereka undang dan dianggap provokatif bagi rivalnya.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (20/10/2016), Trump meminta saudara tiri Presiden Barack Obama, Malik Obama dan juga Pat Smith yang merupakan ibu dari salah satu warga AS yang tewas dalam serangan mematikan di Benghazi, Libya.

Malik Obama yang seorang muslim dan warga naturalisasi AS ini menyatakan akan memilih Trump dalam pilpres 8 November mendatang. Sesuai dengan permintaan tim kampanye Trump, Malik akan duduk di salah satu bangku penonton dalam debat yang digelar di University of Nevada, Las Vegas pada Rabu (19/10) malam waktu setempat.

Seperti dilansir The Washington Post, hubungan Malik dengan Obama sendiri sebenarnya tidak selalu buruk. Malik menjadi pendamping pria saat Obama menikahi Michelle, beberapa tahun lalu. Obama juga melakukan hal yang sama saat Malik menikah. Malik bahkan menyebut dirinya dan Obama sama-sama memiliki sifat kepemimpinan.


Namun sejak tahun 2013 hingga tahun ini, Malik mulai bersikap masam terhadap saudara tirinya. Sebagian alasannya, mungkin karena Malik merasa ditolak oleh Obama. 

"Saudara saya tidak membantu saya sama sekali," tutur Malik kepada media AS lainnya, New York Post, beberapa waktu lalu, merujuk pada yayasan yang didirikannya dengan nama ayahnya. 

"Dia (Obama-red) ingin saya menutupnya saat saya mendirikannya (yayasan). Dia tidak mendukung saya," imbuhnya.

Sedangkan Pat Smith menyalahkan Hillary atas kematian putranya di Benghazi. Serangan mematikan di Konsulat Jenderal AS di Benghazi terjadi saat Hillary masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.


Sementara itu, Hillary sendiri mengundang sejumlah tamu termasuk miliarder pemilik klub basket Dallas Mavericks, Mark Cuban. Sosok Cuban sendiri sering bertentangan dan mengkritik Trump. Via akun Twitter-nya, Cuban menyatakan dirinya tidak sabar untuk hadir di Las Vegas. "Untuk memberikan pelukan hangat bagi sahabat saya. Saya tahu Anda merindukan saya!" tulisnya. 

Debat capres ketiga ini menjadi kesempatan terakhir bagi Trump untuk meyakinkan rakyat AS, setelah dirinya dihujani berbagai tudingan pelecehan seksual dalam beberapa hari terakhir. Tump diharapkan bisa menunjukkan sikap layaknya seorang presiden dalam debat terakhir ini.


(nvc/bpn)

Sumber : www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here